Trik Profit 100% Lebih Sebelum Pembagian Dividen, kok bisa?

Cara mengincar dividen

Dividen merupakan momen bagi hasil dari suatu emiten. Dividen merupakan salah satu cara untuk menarik pada investor untuk berinvestasi di emiten tersebut. Seperti investor jangka panjang yang biasanya mengincar capital gain (kenaikan harga) dan dividen.

Mereka tidak begitu peduli akan fluktuasi harga harian. Yang penting modal mereka berkembang di tahun-tahun berikutnya dan mereka juga mendapatkan bagi hasil (dividen) tiap tahun. Bahkan terkadang dividen dibagikan 2x setahun.

Namun, anda juga bisa mendapatkan dividen secara langsung dan tidak perlu menunggu bertahun-tahun. Kenapa bisa? Karena dividen akan dibagian khusus untuk orang yang memiliki saham di tanggal tertentu. Contoh, setelah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang dilaksanaan oleh suatu emiten menetapkan bahwa tanggal 5 Mei 2020 sebagai titik penentuan siapa yang dapat.

Jadi jika anda beli misal di 1 Mei dan tetap pegang di tanggal 5 Mei, maka anda akan dapat dividen. Begitu pula jika beli setelah 5 Mei maka tidak akan dapat di periode ini.

Lalu bagaimana cara mengecek saham apa saja yang akan membagikan dividen? Pertama pantau berita atau informasi. Anda bisa buka https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s9&sub_sub_m=1 atau buka https://investasi.kontan.co.id/rubrik/28/Emiten. Jika anda sudah mendownload aplikasi RTI maka buka menu Calendar. Ini tampilan yang akan kita dapatkan:

Daftar dividen yang akan dibagikan

Warna biru pada gambar di atas artinya tanggal tersebut belum berakhir (artikel ini di tulis tanggal 26 April 2020). Istilah yang perlu diperhatikan dan deskripsinya seperti berikut:

Istilah Deskripsi
Code Kode saham
Price Besaran dividen yang akan dibagikan. Jika dalam dollar maka perlu konversi dulu ke rupiah
Cum Date Cumulative Date. Deadline hari terakhir beli. Anda harus pegang saham sampai jam bursa berakhir.
Ex Date Expiration Date. Mulai tanggal ini, jika beli saham maka tidak akan mendapat dividen. Anda boleh jual dari tanggal ini.
Recording Date Penentuan siapa yang dapat, dilihat dari siapa yang pegang saham di akhir jam bursa di tanggal cum date
Payment Date Hari pembagian. Biasanya kita akan mendapat email. Setelah itu, tunggu dividen masuk ke rekening (jika tunai).

 

Yield Dividen

Perhatikan rasio dividen terhadap harga, disebut juga sebagai yield dividen. Misal dua emiten sama-sama mau bagi dividen Rp20/lembar. Harga saham sekarang emiten A = Rp500, sedangkan B = Rp8000. Maka untuk emiten A kita akan mendapat Rp20/Rp500 = 4% keuntungan. Sedangkan untuk emiten B akan mendapat Rp20/8000 = 0,25%.

Sebenarnya anda tidak perlu repot menghitung. Anda bisa langsung cek seperti gambar di atas. Buka aplikasi RTI anda, lalu masukkan kode saham di kolom pencarian (bagian atas aplikasi). Misal ketik kode saham INDY lalu enter. Emiten yang biasanya membagikan dividen besar adalan sektor tambang dan multifinance.

Alternatifnya, jika anda pakai browser laptop/pc maka buka https://analytics2.rti.co.id/?m_id=1&sub_m=s2&sub_sub_m=10. Tapi RTI terkadang error, yield bisa salah tampil. Jadi sebaiknya anda cek/hitung lagi untuk memastikan.

Kami menyarankan menggunakan Aplikasi Kalkulator Saham, Anda bisa download melalui link ini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.muhaaz.musa

Catatan: Kalau anda sudah pegang saham jauh-jauh hari, misal sejak 3 bulan lalu, 2 tahun lalu, atau kapan pun. Maka tidak perlu melakukan apa-apa selama anda tidak menjual saham sebelum/ketika cum date. Biasanya tipe investor yang seperti ini, kalau investasi selama 10 tahun dipastikan sudah tutup modal hanya dari dividen. Belum termasuk profit dari capital gain.  

 

Mengincar kenaikan harga sebelum cumdate

Berdasarkan tulisan di atas, maka bisa disimpulkan akan banyak orang yang mengincar saham sebelum cum date, kan? Sekarang coba anda berpikir sejenak…. ada yang menarik? Apa anda berpikir seperti yang saya pikirkan? Hehe…

Yap, betul sekali. Seperti judul artikel ini. Jika banyak orang yang membeli, maka otomatis harganya akan naik. Terutama mendekati cum date. Sedangkan, setelah exdate akan banyak orang “membuang” saham sehingga harga akan turun. Perhatikan contoh MFMI berikut:

Kode saham MFMI. Simbol “D” artinya tanggal exdate.

Pada contoh di atas, di April 2020 MFMI akan membagikan dividen sebesar Rp132, sedangkan harga saham Rp400an (harga ketika berita terbit). Maka yield sekitar 30%. Berita biasanya muncul 3-7 hari sebelum cum date. Hal ini memancing minat orang banyak. Jadi, yang beli antara orang yang mengincar dividen dan orang yang mengincar kenaikan harga.  

 

Bagaimana cara masuk jika banyak yang beli?

Karena jika banyak yang beli dan sedikit yang jual maka harga ask akan berhenti di ARA duluan, kan? (tidak kebagian offer). Triknya adalah kita memasang auto-order. Atur auto order by time, lalu pilih best price. Sehingga ketika pasar buka maka akan otomatis beli harga offer terbaik (jika masih kebagian).

Trik lain adalah pakai auto order dengan memasang di harga ARA. Baca artikel berikut: https://muhaaz.com/saham/aturan-pergerakan-harga-saham-fraksi-lot-dan-batas-pergerakan-maksimal-ara-arb/. Tapi ingat, itu hanya direkomendasikan jika kita yakin harga akan naik melebihi ARA. Karena biasanya ARA di 20%-35%, yang artinya kita sudah kehilangan kesempatan itu.

Perhatikan chart MFMI di atas lagi. Cum date normalnya sehari sebelum exdate. Kalau di chart berarti cum date sebelah kirinya exdate (simbol “D” = exdate).

Pada candle cum date: harga sempat naik tinggi kemudian turun (shadow/garis panjang menjulang ke atas). Hal ini mengisaratkan bahwa orang yang mengincar kenaikan harga sudah menjual sahamnya. Sedangkan, orang yang mengincar dividen masih menahan hingga jam bursa tutup.

Pada hari setelah exdate: harga akan terus-menerus turun hingga keadaan normal lagi. Hal itu karena banyak orang menjual saham. Bagi yang mengincar harga naik sudah profit serta yang mengincar dividen tinggal tunggu dividen masuk. Tapi itu skenario terbaik ya. Karena setelah exdate banyak yang jual, padahal sedikit yang beli. Jadi harga akan turun.

 

Waspada saham berdividen besar

Hati-hati ketika membeli saham di cumdate atau mendekati, karena anda bisa buntung. Jika mengejar dividen maka sudah tidak worth it (karena harga mahal). Misal harga sudah menjadi Rp800 lebih. Kalau dihitung, maka yield menjadi 16%an. Padahal harga turun -50%. Rugi kan?

Hal di atas tidak selalu terjadi. Pada saham berkapital besar, maka tidak akan anjlok sampai 50%. Lihat chart UNVR berikut.

Chart UNVR

Yield dividen UNVR terakhir saya cek tidak sampai 2%. Jadi kenaikan harga tidak begitu signifikan, karena yang mengincar dividen tidak sebanding dengan trader/investor lain. Tapi karena dividen tidak terlalu besar, maka harga juga tidak mudah turun di exdate. Saran saya adalah anda mengecek track record pengaruh dividen pada saham. Buka chart, lalu anda analisa dahulu.  

 

Kesimpulan

Sebelum mengambil keputusan, sebaiknya cermati kembali pilihan kita. Hanya karena ingin keuntungan sesaat bisa-bisa membuat modal kita hilang. Jangan lupa, ketika anda akan melakukan trik seperti di artikel ini, maksimal gunakan 5% modal saja. Karena termasuk scalping/nyopet.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Januari 3, 2021

    […] Hati-hati pula memilih saham dengan dividen yield yang terlalu besar, contohnya di atas 10% atau malah di atas 20%. Mau tak mau kita harus siap berhadapan dengan bandar dan scalper. Baca: Trik Profit 100% Lebih Sebelum Pembagian Dividen, kok bisa? […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *