Strategi Menyikapi Sentimen Pasar Saham Saat Anjlok

Sentimen

Ini adalah faktor yang bisa menggerakkan harga meski sulit dijadikan acuan. Sentimen sendiri adalah opini atau pendapat dari banyak trader yang tidak didasarkan analisa fundamental. Biasanya karena ada suatu berita/gosip beredar luas yang kadang keakuratannya sendiri belum bisa dipastikan.

Alasan utama kenapa sentimen penting, karena untuk analisa fundamental perlu menunggu Laporan Keuangan (LK) keluar dulu. LK diterbitkan setiap kuartal (3 bulan sekali), tapi tak jarang LK terlambat diterbitkan oleh perusahaan.

Lalu bagaimana jika ditengah jalan muncul masalah yang “diprediksi” bakal mempengaruhi kinerja perusahaan? Seperti laba akan turun, beban produksi & operasional meningkat, hutang naik, dsb. Di sini sentimen mengambil alih.

 

Contoh Sentimen

Sebagai contoh, ada berita tentang penemuan obat penyakit pandemi corona. Lalu esoknya indeks saham di seluruh dunia langsung naik, karena berharap obat ini bisa mempercepat pemulihan warga dan kondisi ekonomi. Padahal obat tadi belum diuji klinis.

Tapi karena banyak orang yang percaya hal sama, maka harga saham di seluruh dunia juga ikut berubah. Sebaliknya, ketika berita obat tadi ternyata kurang manjur maka tiba-tiba indeks saham bergerak turun.

Contoh lain, ada kabar bahwa The FED akan mengubah suku bunga, otomatis hal ini bisa membuat kurs dollar ikut berubah. Jika ada perusahaan yang memiliki hutang dalam dollar, bisa dipastikan jika kusr dollar naik maka hutang yang harus dibayar juga makin besar.

Sektor lain yang bisa terdampak adalah perusahaan yang perlu impor bahan baku dari luar negeri dan perusahaan yang ekspor barang. Sektor Properti dan Konstruksi secara tak langsung juga terkena dampak perubahan suku bunga. Jika anda punya tambahan silahkan tinggalkan komentar di bawah.

Sentimen Tertentu

Contoh di tadi adalah sentimen umum yang mempangaruhi banyak saham sekaligus. Sedangkan untuk sentimen yang mempengaruhi secara tunggal, biasanya yaitu: Berita tentang kenaikan laba perusahaan di periode sebelumnya, berita tentang pertumbuhan konsumen/nasabah, kabar tentang dilarangnya produk di negara tertentu, adanya demo/sengketa lahan perusahaan, dan sebagainya.

Tips: Sentimen harian yang mempengaruhi IHSG adalah indeks luar seperti Dow Jones, Nikkei, FTSE, dan lain-lain. Biasanya kalau yang lain naik, IHSG juga ikut naik. Jika indeks lain turun, IHSG juga ikut turun. Anda bisa cek di Investing atau RTI Bussiness tiap jam 8.40 WIB. Join Grup Muhaaz Saham untuk ikut diskusi di pagi hari dan mendapatkan info market.

 

Bagaimana cara menyikapi sentimen?

Berdasarkan pengalaman saya, ketika ada sentimen maka sebaiknya cek chart dan lakukan analisa teknikal. Pergerakan harga yang didasarkan sentimen hampir tidak melihat fundamental. Tapi jika anda perhatikan secara teknikal, maka ternyata harga sedang menuju ke support dan resistance terkuat. Hal ini juga mempengaruhi pergerakan harga ketika ada di area support & resistance. Saya rangkum ke tabel berikut:

Jenis Sentimen Terhadap Support Terhadap Resistance
Sentimen Positif Membuat harga rebound (berbalik arah) ke atas Menjadi faktor pendorong break out
Sentimen Negatif Menjadi pemberat agar harga terjun menembus support Membuat harga berbalik arah ke bawah
Pengaruh sentimen terhadap support resistance

Saya akan contohkan indeks S&P500 dan IHSG. Saya memakai indeks untuk mengeneralisir saja. S&P500 (US500) ketika krisis di 2008 harganya anjlok hingga ke titik support 670-700. Kenapa harus di titik ini? Kok tidak di harga lain? Cermati, meski saham yang masuk S&P500 terjun karena krisis, tapi harga masih memperhatikan titik psikologis yang mengikuti laju historis S&P500.

S&P500 di 2008, menggunakan skala log

Sadangkan untuk IHSG, di Februari-Maret 2020 beredar berita yang menyatakan bahwa akan terjadi krisis ekonomi. Hal ini diperparah dengan sentimen bursa-bursa luar yang berguguran karena menyebarnya virus corona. Banyak aksi jual besar-besaran di bulan maret. Tapi sampai mana aksi jual terjadi?

Jawabannya adalah titik support kuat terdekat. Support terdekat adalah area 3900-4100. Andaikan suatu saat level 3900 tembus, maka bisa menuju ke support kuat selanjutnya yaitu di harga 2800 (puncak tahun 2007-2008).

IHSG di awal 2020

 

Kesimpulan

Sentimen mempengaruhi harga karena banyak orang yang percaya hal sama. Bisa bersifat positif dan negatif. Warren Buffett, salah satu orang terkaya di dunia pernah menuturkan, “Fearful when others are greedy and greedy when others are fearful“. Artinya, takut lah ketika orang lain serakah dan serakah lah ketika orang lain takut.

Ketika harga tiba-tiba naik tanpa alasan jelas, maka sebaiknya hati-hati harga akan langsung berbalik arah. Serta, ketik harga tiba-tiba turun karena aksi jual besar-besaran, maka bersiaplah untuk ambil posisi.

Jangan lupa, jika anda “nyangkut”, maka jangan takut cut loss ya, karena harga bisa turun entah sampai kapan. Toh, nanti kita bisa beli lagi di harga lebih murah. Anda bisa membaca artikel ini: https://muhaaz.com/saham/saham-nyangkut-pilih-cut-loss-atau-averaging-down/

Terima kasih.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *